Kamu sangat berarti, istimewa di hati, slamanya rasa ini.
jika tua nanti kita tlah hidup masing-masing
ingatlah hari ini
Ketika kesepian menyerang diriku
gak enak badan tak menentu
ku tahu satu cara sembuhkan diriku
ingat teman-temanku
Don't you worry just be happy
Temanmu disini
Senin, 13 Mei 2013. Hari ini waktunya aku kembali ke aktivitas semula yaitu pergi ke sekolah. Tetapi bukan karena aku seorang pelajar yang setiap harinya harus melangkahkan kaki demi sebuah ilmu untuk bekal masa depan. Namun lebih tepatnya lagi untuk mencerdaskan anak bangsa dan kadang-kadang juga ada sebuah pelajaran baru yang aku dapatkan dari mereka. **(Wuiiiiiih, kata-katanya tingkat tinggi nih ^__^) . Dan aku pun baru sadar kalau hari ini sekolah di liburkan dan diganti dengan acara perpisahan anak kelas XII. Tapi meskipun demikian aku tetap hadir dalam acara perpisahan tersebut.
Dengan mata yang masih redup. Aku memaksakan diri untuk bangkit dari tempat tidur dan mulai bergegas mempersiapkan diri menuju sekolah yang jaraknya hanya ditempuh dalam waktu lebih kurang 10 menit. Tak lama aku tiba di sebuah kantor dengan ukuran yang cukup besar namun tak sebesar lapangan bola kaki.
Tiba-tiba sebuah alunan dering handphone pun berbunyi. Terlihat sebuah nama "Ria" memanggil dan kemudian aku pun menyapanya via telpon. Ria pun menyuruhku untuk menuju ke sebuah ruangan kelas. Dan aku pun melihatnya dari kejauhan yang sedang berdiri di sebuah pintu ruangan. Kemudian aku pun memasuki ruangan itu. Di sana Ria menunjukkan sebuah kotak berukuran kecil lalu membukanya dan ternyata sebuah cake cokelat berbentuk hati **(Meskipun sebenarnya bentuk hati bukanlah seperti itu ^^) dengan hiasan lilin berbentuk angka 25 di atasnya **(ternyata usiaku sudah seperempat abad. haha ^^). Waaaaaaw, sebuah surprise pasca hari kelahiranku Sabtu, 11 mei 2013 yang tidak aku duga sebelumnya. Dan aku pun tak pernah mengharapkan semua itu. Karena dengan mereka ingat pun aku sudah bahagia. Dan Ria pun hanya mengatakan kalau hanya kami berdua yang akan merayakannya tanpa ada Hellen di sini. Dan aku pun tak mempermasalahkan itu semua. Meskipun dalam hati aku kecewa Hellen tidak ikut bersama kami saat itu dengan alasan dia sudah pergi ke sebuah kota yang mungkin tidak akan kembali dalam waktu dekat ini.
Duduk di sebuah kursi menghadap ke sebuah jendela kaca. Aku pun melihat sesosok perempuan membawa sebuah kotak besar yang diselimuti sebuah plastik hitam, berjalan menuju ruangan dimana tempat aku dan Ria berada. Dengan spontan aku mengeluarkan sebuah kalimat "Nah, itu Hellen. Katanya dia sedang pergi ke sebuah kota dengan sebuah alasan..!!". Dengan sedikit terkejut Ria langsung menoleh ke belakang dan akhirnya Ria dan Hellen pun tertawa mendengar apa yang aku katakan. Aku baru menyadari apa yang Ria katakan kepadaku beberapa hari ini tentang Hellen yang pergi ternyata bohong meskipun ada sedikit yang benar dengan kenyataan. Mereka telah mengatur semua ini tanpa sepengetahuanku. **Namanya juga surprise, gak boleh dikasih tau dong....!! ^__^
Awalnya aku kecewa dengan semua yang aku lihat hari ini. Karena semua ini terasa aneh. Karena beberapa hari yang lalu Ria menceritakan kepadaku via sms dan telpon, bahwa :::
Hellen akan pergi ke sebuah kota, dan mungkin tak akan kembali dalam waktu dekat karena sebuah alasan ** alasan yang hanya kami yang tau alias dirahasiakan ^_^. Aku pun percaya atas apa yang diberitahukan oleh Ria tanpa ada sedikit kecurigaanku terhadap Hellen. Ria pun mengirimkan sebuah pesan yang pernah dikirimkan oleh Hellen kepadanya **Hari ini aku merasa lemah, ketika ku merasakan apa yang ada dalam mimpiku, ku tak sanggup bila itu menjadi kenyataan. Di sanalah aku menyadari bahwa kalian sangat berarti untukku**. Sempat aku protes, **kenapa hanya Ria yang diberitahunya tentang semua ini**. Sedangkan aku tidak sama sekali. Bahkan telpon pun tidak ada dan sms yang aku kirim pun tak dibalasnya. Ria menenangkanku dengan sebuah kalimat **Sudahlah, beri dia waktu sampai dia siap menjelaskan ini kepada kita. Mungkin dia belum sanggup dengan keputusan ini. Lama-lama kita juga akan terbiasa tanpa kehadiran dia**. Namun aku tetap melakukan sebuah protes, **Jika dia memang ingin pergi untuk waktu yang lama dan tidak akan kembali dalam waktu dekat ini. Setidaknya dia memberitahu meskipun itu sulit baginya. Karena dengan memberitahu, mungkin kita bisa memberikan sebuah support bahkkan doa meskipun itu terdengar sedikit mudah dan terkesan semudah membalikkan telapak tangan namun itulah yang seharusnya dia lakukan jika dia memang mengganggap kita adalah sahabat. Atau mungkin setidaknya dia telah memberikan sebuah penjelasan yang bisa kita mengerti sampai kita menjadi tenang dan menerima ini semua serta memberikan kesan yang baik untuk kita disaat dia pergi ke sebuah kota lain yang akan terasa asing baginya**. Dan Ria pun kembali mencoba menenangkan dan mencairkan situasi pada saat itu. Dan akhirnya aku mencoba mengerti dengan keadaan ini.
Mereka berdua (Ria dan Hellen) pun menjelaskan semuanya. Dan ini lah surprise yang mereka berikan kepadaku. Disaat suasana haru, senang dan bahagia menyelimuti pagi ini. Entah kenapa aku sedikit merasa kecewa, namun aku tak mampu untuk marah. Tanpa sadar aku pun mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak aku katakan kepada mereka. Aku menyebutkan nama seorang teman yang pertama kali mengucapkan sebuah ucapan kepadaku. Tanpa berkata apa pun, mereka pergi meninggalkan ku. Yaaa, aku juga merasa kalau aku salah dalam hal ini. Selama beberapa jam mereka mendiamkan ku tanpa bicara apapun. Hanya ada sebuah kata "KECEWA" yang mereka ucapkan.
Suatu saat setelah acara perpisahan kelas XII selesai. Aku pun mencoba untuk meminta maaf kepada mereka. Namun mereka tak memperdulikan permintaan maaf ku yang pada saat itu aku benar-benar menyesalinya. Tiba saatnya kami makan siang di sebuah ruangan. Hampir semua guru menuju ruangan tersebut. Mereka berdua lebih dahulu menuju ke sana bersama teman yang lain. Sedangkan aku melangkah dengan sendirinya. Di ruangan itu pun mereka tetap diam tanpa bicara sepatah kata pun dengan ku. Setelah melihat itu semua, timbul perasaan TERSERAH dari hati yang memang itu salah satu bagian dari sifat yang agak buruk dari ku. Namun ku coba untuk menghilangkan perasaan itu dari dalam diri. Dan mengulangi sebuah permintaan maaf kepada mereka.
Santap makan siang pun telah selesai. Mereka pun tetap melangkah berdua menuju kantor dan masih meninggalkanku sendiri. Aku pun mengikuti mereka dari kejauhan. Dan sampailah di sebuah kantor yang masih dalam suasan sepi tak ada orang lain selain kami bertiga yang ada di dalamnya. Mereka berencana untuk pulang dan akan kembali lagi ke sekolah untuk mengikuti pengajian bulanan. Ketika aku melihat mereka bergegas pulang. Aku mulai mencegah dan menahan mereka untuk tetap tinggal di kantor sampai mereka memaafkan kesalahan yang telah aku perbuat. Namun mereka tetap bersikeras untuk pulang meninggalkan ku. Ria dengan sikap kerasnya keluar kantor menuju parkiran mengambil motornya. Sedangkan Hellen tetap ku tahan untuk tetap tinggal bersamaku saat itu. Aku pun kembali meminta maaf. Tanpa sadar mataku mulai berkaca-kaca dan akhirnya mengalir tanpa bisa ku bendung lagi. Ketika itu pula teman-teman lain mulai berdatangan memasuki kantor. Air mata pun tetap mengalir. Belum sempat aku menyembunyikan air mata, seseorang telah melihat kejadian menangis. Aku tetap berusaha menghapus semuanya, namun mata tetap tak mampu menyembunyikan warna merah yang ditimbulkan oleh air mata. Ada yang mulai bertanya atas apa yang terjadi dan ada pula yang sedikit meledek kejadian itu. Tapi aku tak memperdulikan semuanya. Karena yang aku inginkan adalah pemberian maaf dari kedua sahabatku. Apa boleh dikata, aku tak mampu menahan mereka untuk pulang, sedangkan permintaan maaf ku pun belum dikabulkan. Dengan langkah pasti tanpa ragu, Hellen pun keluar menuju Ria yang sudah menunggu bersama motornya. Melihat itu semua, aku pun langsung pergi ke kamar mandi untuk membasuh muka yang habis diterpa air mata. Tak lama kemudian, aku keluar dari kamar mandi, terlihat Ria, Hellen dan teman-teman lain duduk seperti semula sambil tersenyum dan tertawa terbahak-bahak melihat aku selesai menangis. Dan ternyata ini adalah surprise kedua yang mereka tujukan kepada ku. Dan Waaaaaaaaw, mereka sudah berhasil membuatku menangis. Hmmm,,, Rasanya ingin aku melampiaskan amarahku kepada mereka pada saat itu, karena mereka telah membuatku menangis di depan orang banyak. **Riaaaa,,,, Helleeeen,,,, tunggu pembalasanku,,,,!!**. Mereka berdua kembali tertawa medengar apa yang aku katakan.
Dengan mata yang mulai tampak membengkak sebagai akibat dari sebuah tangisan. Aku pun mengajak mereka berdua meluncur menuju rumah Rangga di kawasan alun dua. Sebuah rumah yang biasa kami jadikan tempat berkumpul sampai lupa waktu atau bisa juga disebut sebagai bascamp kami **Serasa rumah milik kami juga,,, hahaha**.
Hanya dalam waktu beberapa menit, tibalah kami di rumah Rangga. Suasana sepi dan hening sangat tampak disana. Maklum di rumah Rangga hanya ada adik perempuannya, sedangkan ibunya sedang beraktivitas di luar rumah. Hellen langsung memarkirkan motor di teras rumah Rangga. Dengan suara lantang, Hellen dan Ria memanggil Rangga dari bawah dan memberitahukan bahwa mereka berhasil membuatku menangis **Ranggaaaa,,,, Akhirnya Yessica menangis,,,,!!** Dengan cepat Rangga pun menuruni anak tangga dan langsung meghampiri kami bertiga. Ku lihat senyum lebar dan tertawa terbahak-bahak dari Hellen, Ria, dan Rangga sebagai tanda keberhasilan mereka membuatku menangis. Dengan cepat aku memasuki ruang tawa mereka dengan sebuah kalimat "Ranggaaa,,, Ternyata kamu juga ada di balik semua ini. Awas kalian semua.....!!"
Hahahahahhahaha,,,,
Tertawa dan hanya tertawa yang aku dengar dari suara mereka. Mereka terlihat bahagia dan benar-benar berhasil mengelabui dan memberikan surprise yang tak pernah diduga sebelumnya. Tak lama kemudian kami menuju lantai atas. Sebuah tempat dan ruangan kerja dengan pemandangan peralatan komputernya yang selalu menemani aktivitasnya. Duduk berkumpul berbagi kebahagian. Mulai dari tiup lilin bersama, foto bareng sebagai ajang narsis dan eksis, mecoret muka dengan polesan mentega, sampai membuka sebuah kotak besar yang dilapisi kertas kado berwarna pink pun juga bersama.
Sekali lagi aku salutkan pada kalian Sahabatku ::
Selamat dan sukses buat Surprise kalian yang sudah membuatku menangis hari ini.
Acting kalian sempurna,,,,!!!
wkwkwk,,,, aku yang paling baik kan hahaha ^_^ korban selanjutnya... nangis??? harus hahaha
BalasHapusIyo paling baek kw ngga,,, :-P
BalasHapusHarus,,, hahah
Qt atur siasat,,, ^__^
ahahhaa...... orak iso,,,
BalasHapusdk bakalan, sutradaranya nangissssss ^_^
Wkwkwk :p
BalasHapus