Hari Pendidikan Nasional "Kamis, 2 Mei 2013"
Hari ini hari kamis, tanggal 2 Mei 2013. Melihat tanggal itu aku langsung flashback ke peristiwa pada waktu aku masih duduk di bangku sekolah. Tentunya aku masih ingat dengan jelas pertanyaan-pertanyaan yang pernah mereka lontarkan kepada kami di sekolah waktu itu. Khususnya pertanyaan yang bertepatan dengan tanggal 2 Mei.
Hari ini adalah tanggal 2 Mei.... . "Apakah kalian tahu, tanggal 2 Mei diperingati sebagai hari apa...??" dan "Apakah kalian tahu siapakah nama pahlawan yang dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia...??"
Itulah pertanyaan yang selalu dilontarkan kepada kami setiap upacara khususnya peringatan tanggal 2 Mei setiap tahunnya. Sampai sekarang pun aku masih ingat bahwa setiap tanggal 2 Mei adalah peringatan Hari Pendidikan Nasional yang dipelopori oleh Ki Hajar Dewantara sehingga beliau dijuluki sebagai Bapak pendidikan Nasional.
Beberapa hari yang lalu (tapi aku lupa tanggal berapa penayangannya). Aku menonton sebuah acara di televisi swasta yang mengangkat tema "Keluhan LJUN (Curahan Hati SeorangPelajar)" tentang pelaksanaan UN di dunia Pendidikan. Dan inilah penuturan seorang Pelajar SMA Kelas XII yang berumur 16 tahun.
Tulisan ini bukan provokasi, bukan intimidasi, hanya bentuk curahan hati penyesalan, dan kekecewaan seorang siswi SMA kelas 12 berumur 16 tahun yang merasa di ‘jahili’.Hari ini tanggal 15 April 2013 bisa dibilang hari penentu bagi kami siswa/i kelas 12 SMA seluruh Indonesia. Hari ini, rutinitas tahunan Ujian Nasional dilaksanakan secara serempak se-Indonesia (meskipun beberapa daerah, terpaksa diundur).Rasa takut pasti ada, wajar, kami pelajar biasa, bukan super. Meski seringkali kami mengeluh karena adanya UN dengan segala kecurangan yang sekarang ‘nyaris’ dianggap kebenaran ini yang dilakukan oleh BANYAK oknum, namun inilah negara tercinta kami, mau tak mau harus dijalani.Tak bisa dipungkiri kecurangan UN memang ada dimana-mana, bahkan aku ditawari secara cuma-cuma, dan bukan munafik teman tercinta pun banyak yang mengandalkannya. Syukur, teman-teman yang ku maksud bukan teman sekolah, kami semua bersih. Sampai mati aku gak bakal pakai ‘contekan’, aku bukan pecundang. Lebih baik aku gagal karena PRINSIP, keteguhan hati, nurani dan akhlak, daripada berhasil karena curang. Bukan idealis, hanya realistis. Namun, bukan kecurangan itu yang ku maksud, bukan itu masalahku. Hari ini, pada saat ini, aku sangat kecewa dengan LJUN yang digunakan tahun ini. Hanya selembar kertas ’se-level’ kertas HVS yang biasa ku gunakan untuk coret-coret gak jelas. Bahkan ketika bulatan yang kupilih dihapus, cetakan nya ikut terhapus. Bukan itu kualitas yang kami harapkan. Fotokopi 100 perak saja cetakannya susah dihapus bahkan gak bisa. Bayangkan betapa riskan nya LJUN tersebut. Padahal, kami selalu diwanti-wanti agar LJUN tetap rapih dan tidak bolong. Beberapa nomor yang kuhapus nyaris bolong kertasnya ketika hendak dibulatkan kembali (tentu sudah dengan teliti dan sehalus mungkin). Bahkan LJK Try Out kami sehari-hari jauh lebih baik kualitasnya daripada LJUN. Bukan mau sok tahu, namun ini kenyataan yang kami hadapi, siswa/i yang merasa dikadali. Bukan mau menghakimi, namun hanya ingin tahu. Apa anggaran sejumlah Rp 120.457.937.603,00 tidak cukup untuk memberikan kualitas yang terbaik buat generasi penerus bangsa? Gak muluk-muluk, kami hanya ingin diberikan fasilitas yang selayaknya. Kami merasa kami hanya proyek tahunan dari beberapa oknum nakal yang ingin dapet ‘bonus’ cuma-cuma. Jangan salahkan kami atas presepsi itu, setiap hari yang kami tonton dan baca cuma berita negatif dan KORUPSI.Kami hanya berharap, kami siswa/i penerus bangsa, tidak dipandang sebelah mata lagi. Jangan rusak masa depan kami. Jangan terus-terusan jadikan kami ‘kelinci percobaan’, dengan segala proyek baru baik yang sudah dijalankan maupun yang akan dilaksanakan. Mungkin banyak siswa/i yang gak merasa buruknya kualitas LJUN ketika dihapus, karena mungkin mereka hanya menyalin dan tidak perlu menghapus. Namun, lebih banyak lagi pelajar yang merasa kalau LJUN tersebut memang tidak layak. Aku punya banyak bukti, dari ocehan pelajar-pelajar di sosial media.Sekali lagi, ini bukan provokasi, cuma curahan hati seorang pelajar dan jutaan pelajar lain, gak lebih. Mohon dimengerti. Saya cuma berharap, UN tahun yang akan datang, bahan kertasnya bukan kualitas tisu, tapi justru dipertebal.Kecil (pelajar), bukan berarti tidak bisa unjuk rasa. Semua orang berhak menegakkan kebenaran. Saya tidak mau lagi berpura-pura ‘tidur nyenyak’ di ‘rumah sendiri’ yang jelas-jelas dikepung ‘maling’. Namun, hati kecil ku ini akan terus berusaha percaya, tanah airku akan pulih.Salam sukses buat semua siswa/i kelas 12 SMA! Jangan jadi pecundang, percaya sama diri sendiri.
Arita Gloria Zulkifli (Arita Kiefl), 16 tahun.
Setelah mendengar penuturannya. Aku kagum dengan apa yang dia sampaikan di depan publik atas penyesalan dan kekecewaan yang dia alami. Dan aku pun mulai berfikir untuk melakukan sebuah research dengan memilih sampel XI Sos 4 yang berhubungan dengan pendidikan.
Hari ini, aku pun akan mencoba menanyakan hal-hal yang serupa kepada siswa di kelas. Yang memang kebetulan hari ini aku akan mengajar di kelas tersebut. Beberapa Pertanyaan yang juga pernah diberikan oleh guruku.
Bel istirahat pun berbunyi. Menandakan waktu istirahat telah selesai dan siswa pun harus memasuki kelas mereka masing-masing. Sekarang tiba waktunya aku masuk di kelas sesuai jadwal yang aku punya. Setelah lebih kurang sepuluh menit di dalam kelas. Dengan segala aktivitas mengecek kehadiran dan kesiapan belajar siswa, aku pun memulai pertemuan dengan beberapa pertanyaan sebelum aku memberikan materi selanjutnya. Kebetulan hari ini adalah tanggal 2 Mei 2013. Aku hanya berharap mereka mampu menjawab dan mengetahui makna penting apa yang ada dibalik tanggal 2 Mei hari ini.
Guru : "Tanggal berapakah hari ini anak-anak....??"
Siswa : "Tanggal 2 Mei 2013, Bu." **Dengan serentak mereka menjawab
Guru : "Yaaa, benar sekali".
"Masih ingatkah kalian, setiap tanggal 2 Mei diperingati sebagai hari apa....??"
Mereka terdiam sejenak, mungkin mereka berfikir dan mengingat peringatan apakah yang terjadi hari ini. Dan salah satu siswa akhirnya mengeluarkan pendapatnya.
Siswa : "Saya Bu...!"
Guru : "Yaaa, silahkan. Apa jawabanmu Nak....??"
Siswa : "Hari ini adalah tanggal 2 Mei 2013, yaitu hari yang diperingati sebagai hari Pendidikan Nasional".
Guru : "Iya, Benar sekali...! Hari ini adalah sebagai peringatan hari Pendidikan Nasional".
"Lalu, apakah kalian tahu siapakah nama pahlawan yang dikenal sebagai Bapak Pendidikan
Nasional Indonesia...??"
Siswa : "Ki Hajar Dewantara, Bu...!"
Guru : "Yaa, tepat sekali".
"Alhamdulillah, ternyata kalian semua mengetahui dan masih ingat tentang peringatan tanggal 2 Mei".
Setelah pertanyaan itu selesai aku tanyakan. Aku pun mulai menjelaskan sekilas tentang apa itu pendidikan. Dan aku pun memberikan sebuah tugas sederhana kepada mereka berupa pandangan atau pendapat singkat tentang "Arti pendidikan dalam hidup mereka" dan menuliskannya dalam selembar kertas dengan maksud dikumpulkan.
Tak lama kemudian mereka segera mengumpulkan pendapat mereka masing-masing dalam selembar kertas. Berbagai macam pendapat mereka tuliskan. Dan berbagai macam pandangan pun mereka utarakan. Serta berbagai nilai positif mereka tanamkan betapa pentingnya pendidikan dalam hidup mereka.
Dari sebanyak 33 siswa yang aku jadikan sample hari ini hanya ada 4 siswa yang aku anggap mampu mengutarakan pendapatnya dengan lugas.
Tinty Agustin :::
"Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan atau dari suatu negara dan bangsa yang dilakukan untuk yang kurang baik menjadi lebih baik".
Ahmad Zakaria :::
"Pendidikan adalah suatu jalan untuk mencapai kesuksesan, karena lewat pendidikan kita dapat mencapai segala cita-cita yang kita inginkan".
Fauzi :::
"Pendidikan adalah suatu hal yang penting bagiku karena tanpa pendidikan masa depan akan hancur. Intinya pendidikan itu sangat penting untuk menata masa depan kita yang lebih cerah".
Agus Putrawan :::
"Pendidikan adalah suatu pegangan hidup untuk mencapai cita-cita dan angan-angan untuk menggapai masa depan yang lebih baik".
Namun, bukan berarti mereka berempatlah yang paling baik. Masih ada ide-ide lain yang aku anggap tetap bermutu dan aku rangkumkan menjadi satu pendapat (Pendapat yang mereka tulis mempunyai tujuan yang sama meskipun dalam konteks yang berbeda).
"Pendidikan bagi mereka sangatlah penting yang dijadikan sebagai wadah dalam mencapai kesuksesan, menggapai prestasi, meningkatkan taraf hidup, dan membanggakan orang tua serta mecapai kehidupan yang lebih cemerlang"
Selain pendapat dari siswa kelas XI Sos 4 yang aku jadikan sampel hari ini. Aku pun juga menuliskan sebuah makna pendidikan dalam hidupku.
Aku :::
"Pendidikan merupakan salah satu faktor pertama dari yang utama dalam membangun bangsa dan negara, setelah agama. Dengan pendidikan kita mampu merancang dan menjangkau masa depan yang lebih cemerlang. Karena pendidikan merupakan warisan yang kekal yang dipersiapkan oleh orang tua kita untuk mencapai kehidupan yang layak. Pendidikan juga merupakan hal sederhana tapi mempunyai nilai tinggi dalam kehidupan".
"Pendidikan itu ibarat Drug yang mampu membuat kita kecanduan dan tak akan bisa berhenti sampai kita benar-benar merasakan pengaruhnya".
Dan akhirnya aku pun kembali menanyakan arti pendidikan kepada ketiga sahabatku.
Rangga :::
"Pendidikan menurut saya adalah suatu elemen penting dalam kehidupan. Khususnya perkembangan zaman. Suatu negara yang maju pasti memiliki pendidikan yang sangat baik. Baik dari segi fasilitas maupun sistem dan sumber daya manusianya. Sayangnya, di negara berkembang seperti di Indonesia ini tidak didukung oleh ketiga bahan dasar tersebut. Fasilitasnya tidak merata, Sumber Daya Manusia (SDM) yang tidak kunjung membaik, dan sistemnya yang amburadul. Padahal jika ketiga bahan ini tidak terkontrol dengan baik, maka akan berdampak kemajuan negara Indonesia terancam dan hanya akan menjadi negara berkembang saja. Berkembang dalam sistem yang tidak akan berkembang".Ria :::
"I think education is very important for me, maybe not only me but also another. If any question 'How is important education for you,,,?' Of course all people over the world answer very important ^__^. Education has the large meaning, there are many kinds of education. There is formal end also informal. Formal education start from play group, kindergarten, elementary school, junior high school, senior high school and also university. Informal education like course in some place and also education by parents in home. But the real meaning of education is to compos the caracteristic of human being to be better than before".Hellen :::
"Pendidikan itu suatu proses pembentukan manusia yang seutuhnya".Semua ini tidak hanya sebatas goresan tangan yang aku dan mereka ukir dalam selembar kertas. Tetapi aku berharap dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2013 ini. Kita mampu merubah pandangan ke arah yang lebih positif untuk menjadi pribadi yang berilmu, kreatif, inovatif, mandiri, yang beriman dan bertaqwa serta memperbaharui sikap, perilaku sebagai penerus bangsa yang dapat menentukan kualitas dan kuantitas demi kemajuan dunia pendidikan di masa depan. ^__^
"Selamat Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2013"
Sumber :
http://edukasi.kompasiana.com/2013/04/15/keluhan-ljun-curahan-hati-seorang-pelajar-551326.html
Pendapat Siswa dan Sahabat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar