Laman

Senin, 29 Desember 2014

Melangkah untuk Ke-2 Kalinya "Puncak Gunung Dempo"

"Walau Badai Menghantam, Kaki Kita tetap Melangkah Bersama"

Sabtu-Minggu, 27-28 Desember 2014 moment melangkah untuk ke-2 kalinya menuju Puncak Gunung Dempo. Inilah kesempatan ke-2 yang Aku punya untuk kembali melangkah.

Kali ini kami beranggotakan 13 orang (3 orang cewek dan 10 orang cowok) yang terdiri dari Aku sendiri (Yessica), Ririn, Tutri, Kak Ato, Azwardi, Eko, Danu, Afri, Alfa, Tion, Mandala, Yozi dan Wawan.

Sekitar pukul 15.00 WIB, Kami menuju Rimau, yaitu Pintu Rimba sebagai tempat awal kami untuk melangkah. Sore itu cuaca memang tidak terlalu baik bahkan tidak juga buruk. Kami ber-13 memutuskan dan yakin untuk tetap melangkah.

Pintu rimba pun telah Kami lalui dan shelter 1 pun telah kami dapati. Selama meninggalkan pintu rimba menuju shelter 1, semangat kamimelangkah tetap satu. Meskipun nafas mulai terengah-engah, haus ditenggorokan pun mulai terasa. namun kami tetap bersemangat dan memberikan aba-aba untuk selalu bersama. Kala kaki mulai lelah, aba-aba "Break" selalu bergema di telinga. Dan disaat itulah semua anggota mulai merebahkan dan mengistirahatkan tubuh disela pepohonan sambil mengatur ulang pernafasan. Disaat semua sudah pulih kami kembali untuk melangkah.

Selama perjalanan kami tidak sendiri, banyak pendaki-pendaki lain yang lalu lalang melewati kami. Dengan cahaya lampu senter di atas kepala layaknya seperti kunang-kunang yang menari-nari di udara. Bahkan ada pendaki yang memberikan nasehat kepada kami untuk kembali turun ke pintu rimba, karena cuaca diatas lebih ekstrim. Lantas kami tak ingin menyerah. Kami tetap melangkah. Dan kami yakin bisa melalui halang rintang bersama.

Lama kami melangkah, di tengah-tengah shelter 1 menuju shelter 2, terasa udara yang sangat dingin, rasanya seperti es yang berusaha membekkukan ttubuh kami. Namun kami tetap bergerak melangkah. Selain udara yang sangat dingin, perjalanan kami pun dihantam badai yang bisa saja merobohkan tubuh kami. Tapi kami mampu tetap bertahan melangkah. Setelah merasakan badai yang begitu ekstrim, kami memutuskan untuk ngecamp dan mencari lokasi yang bisa kami pakai sebagai tempat mendirikan tenda.

Akhirnya kami menemukan tempat datar yang bisa kami pakai untuk mendirikan tenda. Ditengah hutan yang gelap dan hembusan angin yang begitu ekstrim derasnya dihiasi cahaya lampu senter di kepala, Kami pun berhasil menegakkan satu tenda sederhana. Di sanalah kami ber-13 berkumpul jadi satu. Disebuah tenda yang sederhana kami mulai menghangatkan diri dengan kopi hangat yang kami seduh sambil mengisi perut yang mulai lapar. Meskipun nasi dan lauknya yang sudah dingin. Tapi tak menghalangi kami untuk tetap makan. Semua bekala malam sudah kami habiskan dengan lahapnya.

Malam yang disertai cuaca ekstrim tak membuat kami jenuh di dalam tenda. Kami mulai membuat keceriaan di dalam tenda dengan berbagai permainan bahkan hukuman sekali pun. Sebuah permainan yang mungkin bisa dianggap sebagai permainan anak kecil. Permainan ABCD dengan berbagai jenis objek, permainan sambung lagu pun kami mainkan. Tetapi permainan inilah yang membuat hiruk pikuk di dalam tenda. Canda tawa lepas, lelucon yang konyol, bahkan hukuman yang bisa dianggap agak sedikit norak atau kekanak-kanakan. **Yaaaa namanya juga permainan bikin happy ^_^.

Lelah kami bermain, mata pun mulai memohon untuk dipejamkan meminta diistrahatkan. Cepat waktu berjalan. Pagi pun sudah datang. Tetap dengan udara yang dingin dan angin yang tidak begitu ekstrim menyambut pagi kami. Kami mulai berunding apakah akan melanjutkan perjalanan ataukah kembali turun menuju pintu rimba. Sepakat kami lanjutkan perjalanan langkah kami. Berharap kami akan mendapatkan keberuntungan dan kesempatan melihat kawah di puncak merapi.

Semangat kembali melangkah kami haturkan dengan mulai membongkar tenda dan mempersiapkan semua perlengkapan. Setelah semua sudah siap, kami pun mulai melangkah. Tentunya dengan kondisi fisik yang sudah di support dengan perut yang kenyang. ^_^

Jauh sudah melangkah. Tibalah di shelter 2. Kami pun kembali beristirahat. Menyusun ransel dan perlengkapan yang kami bawa untuk ditinggalkan di shelter 2. setelah tersusun dengan rapi dan dirasa aman untuk untuk ditinggalkan, kaki kembali melangkah. Tetap ditemani dengan udara yang dingin dan hembusan angin yang kembali ekstrim. Jalur licin dan tanjakan selalu menantang untuk kami lewati. Tak pernah mematahkan semangat kami. Tibalah kami di hutan lumut. Jalur yang kami lalui di sini lebih banyak jalur datar namun teras lebih dingin, karena badai kembali menghantam tubuh kami. Yang mungkin saja membuat tubuh kami jika tidak berpegang pada pohon. Layaknya layang-layang yang terbang bebas di uadara.

Setelah hutan lumut, sampailah kami di Top Dempo. Mungkin keberuntungan belum berpihak pada team kami. Badai pun semakin ekstrim dan ekstrim. Kami tidak berani melanjutkan perjalanan sampai ke Puncak Merapi. Dan kami memutuskan untuk menghentikan perjalanan kami sampai di Top Dempo saja. Dan akhirnya kami memutuskan kembali turun setelah berfoto-foto sebagi bukti kenangan dan perjuangan disana.

Dalam melangkah turun, kami tetap melalui jalur yang sama, jalur yang sudah kami lewati sebelumnya. Meskipun jalur tersebut sudah kami lewati, tetapi kami tetap harus berhati-hati dalam melangkah. 
Tak terasa sekitar pukul 17.30 WIB kami kembali tiba di pintu rimba dan beristirahat sejenak. Mencoba menghilangkan lelah dan mengembalikan tenaga. Dan disana juga mobil sudah menunggu yang akan membawa kami pulang dengan berbagai macam ekspresi bentuk muka lelah, capek, dan kaki yang sudah sempoyongan untuk berjalan. 

Alhamdulillah,,,,,
Melangkah untuk ke-2 kalinya bersama team yang baru ini sangat menyenagkan. meskipun belum berhasil mencapai puncak merapi, tapi disinilah ada sebuah kebersamaan dan kemenangan. Kebersamaan dalam melangkah dan kemenangan dalam melawan badai. 

Terima Kasih kepada Allah yang telah mengizinkan kembali melangkah untuk ke-2 kalinya. Dan Terima Kasih juga kepada seluruh anggota team yang rela menunggu, menolong dan menemani dalam perjalanan kali ini. 

Semoga dilain waktu dan kesempatan, kita bisa kembali melangkah,,,, ^_^

Semangat Baruuuu ^_^












Tidak ada komentar:

Posting Komentar